Playboy dengan logonya yang sudah terkenal yaitu kelinci bertuxedo adalah perusahaan yang bergerak dibidang penerbitan, playboy TV dan hiburan. Nama resmi perusahaannya adalah Playboy Enterprise Inc. Di Indonesia sendiri playboy sudah sangat dikenal oleh masyarakat terutama kalangan orang dewasa dengan majalah hotnya.
Majalah Playboy pertama kali diterbitkan pada tahun 1953 oleh Hugh Hefner dan kawan-kawan di Amerika Serikat. "Stag Party" adalah nama pertama kali sebelum majalah tersebut populer dengan nama Playboy. Selain photo-photo sensual, Playboy juga memuat artikel mode, olahraga, barang-barang komersil, dan wawancara dengan tokoh tokoh ternama seperti: Bob Dylan, Michael Jordan, Bill Gates, dan Mohammad Ali. Playboy juga pernah melakukan wawancara fenomenal dengan Fidel Castro, Yasser Arafat, Moammar Khadafi dan Malcolm X. Selain itu, banyak penulis fiksi kawakan seperti: Margaret Atwood, Tom Clancy, Roald Dahl dan Arthur C. Clark mengkontribusikan cerita pendek mereka di Playboy yang kemudian terkenal.
Edisi perdana yang terbit pada bulan Desember 1953 di Amerika dengan cover depan Marilyn Monroe, tidak mempunyai tanggal karena Hefner tidak yakin bisa menerbitkan edisi kedua. Hefner tidak mempunyai cukup uang untuk membayar model berpose di Playboy, jadi ia membayar hak cipta photo-photo wanita cantik dari kalender untuk ditampilkan di majalahnya. Photo kalender artis Marilyn Monroe menjadi sampul majalah edisi perdana dan dengan cepat menjadi sensasi. Majalah ini habis terjual dalam hitungan minggu. Sirkulasi pertamanya mencapai 53,991 eksemplar dengan harga satuan 50 sen (dalam dollar Amerika).
1. Awalnya namanya BUKAN Playboy
Hampir saja majalah ini disebut sebagai Stag Party (pesta pada cowo), yang kayaknya sih nggak banget. Ide ini sempat didahului oleh majalah lain yang memiliki judul yang mirip, dengan judul "Stag". Majalah ini menantang untuk menggunakan jalur hukum jika Hefner tetap menggunakan judul tersebut.
Eldon Sellers, salah satu teman Hefner, mengusulkan nama itu, dan jadilah majalah itu seperti sekarang.
2. Playboy menjadi tuan rumah acara TV pertama yang menayangkan program penyatuan Ras
Penthouse, acara TV milik Playboy yang dimulai pada akhir oktober 1959, memang memiliki beberapa tujuan, pertama acara ini ditujukan untuk memperkenalkan Hefner kepada khalayak ramai, sekaligus membangun citra bahwa Hefner bukan sekedar orang mesum aja. Tapi memang dia bukan pemandu acara yang seru, tapi setidaknya dia berhasil "Membangun personalitas yang ditampilkan oleh majalah ini, dan membuat semacam acara kumpul2 seru tiap minggu, untuk mereka yang membaca majalah kami, serta mereka yang tampil di majalah kami."
Hefner bahkan berani menampilkan pesta bersama antara orang kulit putih dan hitam yang pada saat itu belum bisa diterima.
3. Kelinci Playboy selalu tersembunyi hampir di semua sampul majalah
Tradisi menyembunyikan gambar logo kepala kelinci Playboy ini mulai pada 1960an sebagai "cara seru untuk menantang para pembaca." Pada tahun 1970-an, markas besar Playboy kebanjiran surat dari para pembaca yang kebingungan mencari2 gambar kepala kelinci. Semenjak saat itu, editor mulai memberikan petunjuk untuk menemukannya. Bahkan sebelum tradisi ini terkenal, surat pembaca yang ditujukan kepada markas besar Playboy juga dapat sampai, hanya dengan cara menggambarkan maskot ini di amplop surat.
4. Kerajaan Playboy tidak dibangun oleh majalah, tapi oleh Kasino dan Club
Tidak diragukan lagi, bahwa kesuksesan Playboy berawal dari majalah. Terbitan pertamanya langsung terjual, dan perusahaan mampu melanjutkan ke tahun-tahun berikutnya dengan acara TV. Tapi tidak ada yang lebih berhasil daru Club dan Kasino Playboy pada 1960-an.
Format dari Club ini memang meniru Gaslight Club, yang ditampilkan oleh Playboy pada 1959. Para anggota akan diberi kunci khusus, dimana mereka dapat masuk dan menikmati layanan eksklusif klub dengan pelayanan dari wanita cantik dengan pakaian minim. Cara ini sangat sukses, sehingga Hefner dan Victor Lownes meniru cara Gaslight dan membuka klub "Playboy" mereka sendiri. Menjadi anggota klub ini merupaka status tersendiri, sehingga walaupun biaya anggota yang 50 dollar untuk penduduk lokal dan 25 dollar (pada tahun 1960-an tinggi banget tuh), diperkirakan hanya sebagian kecil sekali anggota yang pernah datang. Pada tahun 1961, 132,000 anggota melewati gerbang club ini, dan menjadikan club ini sebagai club malam paling sibuk di dunia.
di akhir 1961, beberapa cabang lain dibuka di New Orleans dan Miami (sekarang sudah ada 40 club tersebar di seluruh dunia), dan anya dalam bulan pertama, keuntungan yang diraup adalah 4,5 juta Dollar (tahun 1961!!! bayangin tuh!!!).
5. Ikon Playboy dibuat hanya dalam waktu setengah jam
AWal kerjaan Playboy ini bisa dibilang sangat sederhana. Terbitan pertama majalah ini hampir semuanya ditulis sendiri oleh Hefner di dapur rumahnya di Hyde Park, Chicago. Ia berpikir bahwa ikon maskot majalahnya adalah kelinci, karena menurutnya: "lucu secara seksual" dan "menyenangkan dan lincah". Penambahan gambar tuxedo dilakukan untuk menambah gaya.
Ia juga menggunakan kelinci untuk membedakan Esquire dan The New Yorker, yang menggunakan cowok sebagai simbol mereka. Menurut Art Paul, direktur seni pertama Playboy, sekaligus desainer logo ini mengatakan: "Kalo saja aku tau betapa pentingnya logo ini, mungkin aku akan gambar berulang kali, tapi yaa... aku hanya butuh setengah jam buat bikin logo ini pertama kali.
Majalah Playboy pertama kali diterbitkan pada tahun 1953 oleh Hugh Hefner dan kawan-kawan di Amerika Serikat. "Stag Party" adalah nama pertama kali sebelum majalah tersebut populer dengan nama Playboy. Selain photo-photo sensual, Playboy juga memuat artikel mode, olahraga, barang-barang komersil, dan wawancara dengan tokoh tokoh ternama seperti: Bob Dylan, Michael Jordan, Bill Gates, dan Mohammad Ali. Playboy juga pernah melakukan wawancara fenomenal dengan Fidel Castro, Yasser Arafat, Moammar Khadafi dan Malcolm X. Selain itu, banyak penulis fiksi kawakan seperti: Margaret Atwood, Tom Clancy, Roald Dahl dan Arthur C. Clark mengkontribusikan cerita pendek mereka di Playboy yang kemudian terkenal.
Edisi perdana yang terbit pada bulan Desember 1953 di Amerika dengan cover depan Marilyn Monroe, tidak mempunyai tanggal karena Hefner tidak yakin bisa menerbitkan edisi kedua. Hefner tidak mempunyai cukup uang untuk membayar model berpose di Playboy, jadi ia membayar hak cipta photo-photo wanita cantik dari kalender untuk ditampilkan di majalahnya. Photo kalender artis Marilyn Monroe menjadi sampul majalah edisi perdana dan dengan cepat menjadi sensasi. Majalah ini habis terjual dalam hitungan minggu. Sirkulasi pertamanya mencapai 53,991 eksemplar dengan harga satuan 50 sen (dalam dollar Amerika).
1. Awalnya namanya BUKAN Playboy
Hampir saja majalah ini disebut sebagai Stag Party (pesta pada cowo), yang kayaknya sih nggak banget. Ide ini sempat didahului oleh majalah lain yang memiliki judul yang mirip, dengan judul "Stag". Majalah ini menantang untuk menggunakan jalur hukum jika Hefner tetap menggunakan judul tersebut.
Eldon Sellers, salah satu teman Hefner, mengusulkan nama itu, dan jadilah majalah itu seperti sekarang.
2. Playboy menjadi tuan rumah acara TV pertama yang menayangkan program penyatuan Ras
Penthouse, acara TV milik Playboy yang dimulai pada akhir oktober 1959, memang memiliki beberapa tujuan, pertama acara ini ditujukan untuk memperkenalkan Hefner kepada khalayak ramai, sekaligus membangun citra bahwa Hefner bukan sekedar orang mesum aja. Tapi memang dia bukan pemandu acara yang seru, tapi setidaknya dia berhasil "Membangun personalitas yang ditampilkan oleh majalah ini, dan membuat semacam acara kumpul2 seru tiap minggu, untuk mereka yang membaca majalah kami, serta mereka yang tampil di majalah kami."
Hefner bahkan berani menampilkan pesta bersama antara orang kulit putih dan hitam yang pada saat itu belum bisa diterima.
3. Kelinci Playboy selalu tersembunyi hampir di semua sampul majalah
Tradisi menyembunyikan gambar logo kepala kelinci Playboy ini mulai pada 1960an sebagai "cara seru untuk menantang para pembaca." Pada tahun 1970-an, markas besar Playboy kebanjiran surat dari para pembaca yang kebingungan mencari2 gambar kepala kelinci. Semenjak saat itu, editor mulai memberikan petunjuk untuk menemukannya. Bahkan sebelum tradisi ini terkenal, surat pembaca yang ditujukan kepada markas besar Playboy juga dapat sampai, hanya dengan cara menggambarkan maskot ini di amplop surat.
4. Kerajaan Playboy tidak dibangun oleh majalah, tapi oleh Kasino dan Club
Tidak diragukan lagi, bahwa kesuksesan Playboy berawal dari majalah. Terbitan pertamanya langsung terjual, dan perusahaan mampu melanjutkan ke tahun-tahun berikutnya dengan acara TV. Tapi tidak ada yang lebih berhasil daru Club dan Kasino Playboy pada 1960-an.
Format dari Club ini memang meniru Gaslight Club, yang ditampilkan oleh Playboy pada 1959. Para anggota akan diberi kunci khusus, dimana mereka dapat masuk dan menikmati layanan eksklusif klub dengan pelayanan dari wanita cantik dengan pakaian minim. Cara ini sangat sukses, sehingga Hefner dan Victor Lownes meniru cara Gaslight dan membuka klub "Playboy" mereka sendiri. Menjadi anggota klub ini merupaka status tersendiri, sehingga walaupun biaya anggota yang 50 dollar untuk penduduk lokal dan 25 dollar (pada tahun 1960-an tinggi banget tuh), diperkirakan hanya sebagian kecil sekali anggota yang pernah datang. Pada tahun 1961, 132,000 anggota melewati gerbang club ini, dan menjadikan club ini sebagai club malam paling sibuk di dunia.
di akhir 1961, beberapa cabang lain dibuka di New Orleans dan Miami (sekarang sudah ada 40 club tersebar di seluruh dunia), dan anya dalam bulan pertama, keuntungan yang diraup adalah 4,5 juta Dollar (tahun 1961!!! bayangin tuh!!!).
5. Ikon Playboy dibuat hanya dalam waktu setengah jam
AWal kerjaan Playboy ini bisa dibilang sangat sederhana. Terbitan pertama majalah ini hampir semuanya ditulis sendiri oleh Hefner di dapur rumahnya di Hyde Park, Chicago. Ia berpikir bahwa ikon maskot majalahnya adalah kelinci, karena menurutnya: "lucu secara seksual" dan "menyenangkan dan lincah". Penambahan gambar tuxedo dilakukan untuk menambah gaya.
Ia juga menggunakan kelinci untuk membedakan Esquire dan The New Yorker, yang menggunakan cowok sebagai simbol mereka. Menurut Art Paul, direktur seni pertama Playboy, sekaligus desainer logo ini mengatakan: "Kalo saja aku tau betapa pentingnya logo ini, mungkin aku akan gambar berulang kali, tapi yaa... aku hanya butuh setengah jam buat bikin logo ini pertama kali.
Mohon komentar dengan sopan, SARA atau menaruh LINK Aktif di kotak komentar tidak akan muncul
Show EmoticonHide Emoticon