Rasanya baru kemaren aku memposting artikel tentang Kota Santri Tanah Kelahiranku tapi kok rasanya tangan masih gatel juga ya? klo belum memenuhi hasratku untuk menulis lagi. Tapi bingung juga mo nulis apa, habis setelah kemaren menulis tentang Kota Santri Tanah Kelahiranku mo cari ide lagi kok kayaknya otak ini ga bisa diajak kerja dan tidak ketemu juga tuh ide.
Sambil komat kamit (bukan baca mantra tapi iseng aja) nggak sengaja aku kepikiran hari ini kan tanggal 20 Mei Hari Kebangkitan Nasional. Akhirnya kuputuskan aja nulis tentang Harkitnas. Walaupun badan terasa masih agak loyo karena begadang mpe malem. Kupaksakan juga demi memenuhi hasrat yg udah tidak terbendung lagi (kayak pengantin baru aja).
Hari Kebangkitan Nasional biasa kita peringati setiap tanggal 20 Mei, pasti kamu udah tahu karena dari SD kita udah peringati tuh peristiwa. Kebangkitan Nasional adalah masa bangkitnya rasa nasionalisme, persatuan dan kesatuan kita yang selama 350 tahun tidak pernah merasakan kemerdekaan karena dikekang oleh penjajah Belanda. Masa ini ditandai dengan peristiwa penting yaitu pada tanggal 20 Mei 1908 telah berdiri Budi Utomo yang diprakarsai oleh Dr. Sutomo. Dan sampai detik ini kita juga masih memperingatinya.
Kebangkitan Nasional sekarang ini kalo boleh saya artikan adalah upaya bangkitnya rasa solidaritas dan kebersamaan kita terhadap sesama warga Indonesia yang selama ini sudah terpecah. Mengapa saya artikan demikian karena memang selama ini bangsa kita sedang diuji dengan berbagai peristiwa yang mengenaskan. Dari yang namanya tragedi Poso, Ambon de el el. Baru-baru ini juga diberitakan tentang peristiwa yang dialami penjual bakso Sumariyah dan anaknya Siti Khoiriyah, kabar terakhir Siti Khoiriyah telah meninggal dunia akibat luka bakar yang dideritanya. Begitu mengenaskan peristiwa-peristiwa yang terjadi selama ini. Dari peristiwa tersebut tentunya kita bisa tahu kondisi sosial warga kita. Bukankah peristiwa itu mencerminkan solidaritas dan kebersamaan kita telah terkikis.
Untuk itu marilah dalam rangka Hari Kebangkitan Nasional ini kita tumbuhkan rasa solidaritas dan kebersamaan dari dalam diri kita. Mari kita do'akan bangsa yang kita cinta ini agar bisa lebih baik lagi. Jangan sampai persatuan dan kesatuan yang telah dibina oleh pahlawan kita menjadi pupus. Dan yang terpenting adalah jangan sampai keterpurukan bangsa di bidang pendidikan, ekonomi dan moral menjadi luas.
Harapan saya semoga tulisan yang sedikit ini bisa menumbuhkan rasa solidaritas dan kebersamaan kita sebagai warga negara Indonesia. Bina terus rasa kebersamaan kita jangan sampai kejadian yang lalu berulang lagi. Bangkitkan lagi rasa persatuan dan kesatuan kita yang sudah ditanamkan oleh pahlawan-pahlawan kita. Semoga Tuhan memberi jalan yang baik terhadap bangsa kita. Amin.
Sambil komat kamit (bukan baca mantra tapi iseng aja) nggak sengaja aku kepikiran hari ini kan tanggal 20 Mei Hari Kebangkitan Nasional. Akhirnya kuputuskan aja nulis tentang Harkitnas. Walaupun badan terasa masih agak loyo karena begadang mpe malem. Kupaksakan juga demi memenuhi hasrat yg udah tidak terbendung lagi (kayak pengantin baru aja).
Hari Kebangkitan Nasional biasa kita peringati setiap tanggal 20 Mei, pasti kamu udah tahu karena dari SD kita udah peringati tuh peristiwa. Kebangkitan Nasional adalah masa bangkitnya rasa nasionalisme, persatuan dan kesatuan kita yang selama 350 tahun tidak pernah merasakan kemerdekaan karena dikekang oleh penjajah Belanda. Masa ini ditandai dengan peristiwa penting yaitu pada tanggal 20 Mei 1908 telah berdiri Budi Utomo yang diprakarsai oleh Dr. Sutomo. Dan sampai detik ini kita juga masih memperingatinya.
Kebangkitan Nasional sekarang ini kalo boleh saya artikan adalah upaya bangkitnya rasa solidaritas dan kebersamaan kita terhadap sesama warga Indonesia yang selama ini sudah terpecah. Mengapa saya artikan demikian karena memang selama ini bangsa kita sedang diuji dengan berbagai peristiwa yang mengenaskan. Dari yang namanya tragedi Poso, Ambon de el el. Baru-baru ini juga diberitakan tentang peristiwa yang dialami penjual bakso Sumariyah dan anaknya Siti Khoiriyah, kabar terakhir Siti Khoiriyah telah meninggal dunia akibat luka bakar yang dideritanya. Begitu mengenaskan peristiwa-peristiwa yang terjadi selama ini. Dari peristiwa tersebut tentunya kita bisa tahu kondisi sosial warga kita. Bukankah peristiwa itu mencerminkan solidaritas dan kebersamaan kita telah terkikis.
Untuk itu marilah dalam rangka Hari Kebangkitan Nasional ini kita tumbuhkan rasa solidaritas dan kebersamaan dari dalam diri kita. Mari kita do'akan bangsa yang kita cinta ini agar bisa lebih baik lagi. Jangan sampai persatuan dan kesatuan yang telah dibina oleh pahlawan kita menjadi pupus. Dan yang terpenting adalah jangan sampai keterpurukan bangsa di bidang pendidikan, ekonomi dan moral menjadi luas.
Harapan saya semoga tulisan yang sedikit ini bisa menumbuhkan rasa solidaritas dan kebersamaan kita sebagai warga negara Indonesia. Bina terus rasa kebersamaan kita jangan sampai kejadian yang lalu berulang lagi. Bangkitkan lagi rasa persatuan dan kesatuan kita yang sudah ditanamkan oleh pahlawan-pahlawan kita. Semoga Tuhan memberi jalan yang baik terhadap bangsa kita. Amin.
Mohon komentar dengan sopan, SARA atau menaruh LINK Aktif di kotak komentar tidak akan muncul
Show EmoticonHide Emoticon